Jumat, 26 Juni 2009

Narkoba di Depan Pintu Sekolah

Narkoba di Depan Pintu Sekolah

Narkoba sekarang ini ibaratnya sudah ada di depan pintu sekolah. Sangat nyata dan berbahaya. Barang haram itu benar-benar siap untuk menjerumuskan anak-anak sekolah yang lengah. Mereka juga memanfaatkan para orangtua yang kurang memperhatikan pendidikan anak-anaknya.

Melihat ancaman yang sangat serius peredaran gelap narkoba tersebut, Kepala SMP Negeri 21 Surabaya, Dra Hj. Khisbiyah secara terus-menerus memberikan perhatian yang tinggi terhadap masalah ini. Dalam berbagai kesempatan, Kepala Sekolah mengingatkan para siswa sekolah ini untuk selalu waspada pada ancaman narkoba dalam keluarga mengingat dampak negatifnya yang luar biasa besar.

Peringatan tersebut merupakan langkah-langkah sekolah untuk mendukung pemerintah. Badan Narkotika Propinsi (BNP) Jawa Timur, yang dipimpin Wakil Gubernur Dr Soenarjo, secara rutin juga giat melakukan kampanye antinarkotika dengan berbagai kegiatan, di antaranya melalui penyebaran brosur-brosur, pembuatan film dengan tema bahaya narkoba dan mendukung pembentukan satgas-satgas antinarkoba di seluruh wilayah kabupaten/kota di Jawa Timur. Sasaran kampanye antinarkoba itu terutama adalah kaum remaja di sekolah-sekolah dan pondok pesantren.

Namun sudah barang tentu, upaya-upaya pemerintah tersebut mustahil memperoleh hasil yang baik tanpa dukungan luas masyarakat, di antaranya adalah dukungan lembaga-lembaga sekolah. Sekolah adalah benteng utama untuk menghadapi ancaman narkoba selain keluarga. Kesibukan orangtua, kurangnya komunikasi dan kehidupan keluarga yang kurang harmonis sering memicu perilaku buruk anak-anak remaja. Orangtua yang penuh perhatian, arif dan bijaksana dalam mendidik anak-anak adalah resep mujarab untuk mencegah anak-anak kita terjerumus ke dalam neraka narkoba.

Sekolah-sekolah dan pondok pesantren yang penuh disiplin dan tertib, guru-guru dan uztad yang pandai mengajar dan berkomunikasi dengan para siswa/santri merupakan asset masyarakat yang penting dalam membangun benteng menghadapi serangan peredaran gelap narkoba. Kita berharap para siswa juga selalu waspada terhadap setiap kemungkinan bujuk rayu orang-orang yang ingin menjerumuskannya ke neraka melalui narkoba.

Pesan terakhir yang selalu kita ulangi adalah tetap pentingnya para siswa untuk terus berkarya dalam tulis-menulis. Majalah sekolah ini amat bergantung hidupnya pada sumbangan karya tulis Anda semua. (***)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar