Ada beberapa hal dan istilah yang perlu anda ketahui jika anda ingin bergabung dengan payperpost:
- Orisinalitas. Blog yang anda daftarkan, adalah bukan blog yang kontennya 100% hanya copy and paste. Boleh blog anda mengomentari dari posting di situs lain, misalnya anda menulis komentar hanya satu paragraph, lalu selebinya adalah cuplikan dari posting yang anda komentari. “Make sure your interim postings have 3-5 sentences of original material.” Buat 3-5 kalimat, khususnya di alenia pembuka, dengan original. Yah anda karang-karanglah. Contoh-contohnya, baiklah saya ambilkan dari hasil karang-karangan review di blog saya. Yang lumayan ngarang ini, ngarang cuma satu alenia ini, cuma bolak-balik saja diambil dari situs advertiser ini.
- Tak Melanggar Hak Cipta. Blog yang anda daftarkan tak harus ber-PR 4, atau 3, PR 2 bisa diterima Memang, semakin tinggi PR dan juga rank alexa blog anda akan menentukan banyaknya tawaran review yang bisa anda ambil. Tapi untuk bisa diterima, tak harus punya PR dan juga rank yang tinggi. Selama seperti yang dijelaskan dalam poin 1, dan tidak melanggar sejumlah TOS Payperpost. Seperti tidak mencantumkan link-link crack, konten yang berbau porno, atau yang melanggar hak cipta lainnya. Konsepnya adalah blog, bukan website statis (seperti web perusahaan yang tak pernah diupdate), juga bukan blog gambar/photo.
- Blog gratisan tak jadi soal. Tapi disarankan menggunakan blogspot, bukan wordpress. Pertama, beberapa advertiser menolak blog dari wordpress, dan dari pihak wordpress sendiri, mereka melarang blognya dipakai untuk mencari duit, termasuk untuk paid review. Mungkin pertama-tama anda masih aman, tapi lain waktu jika ketahuan akan dihapus blog anda.
- Disclosure Policy. Ini semacam keterangan tentang blog anda. Misalnya, menjelaskan jika isi blog anda adalah pendapat pribadi, beberapa diantaranya adalah posting review untuk pihak ketiga, dan lain-lain. Mulanya, Payperpost meski banyak mendapatkan tentangan, tetap mengharuskan setiap posting review mencantumkan ini. Tapi sekarang, beberapa advertiser dalam keterangan reveiwnya, menyarankan publisher tidak mencantumkan disclosure policy. Logikanya begini, dengan diberi disclosure makan akan ketahuan jika posting itu review. Ini akan lebih mudah dideteksi oleh Google. Payperpost sepertinya ingin kukuh dengan prinsipnya, seperti hendak mengatakan, kenapa harus malu mengatakan jika posting anda itu paid review kalau kenyatannya toh anda dapat upah dari paid review. Masalahnya bukan itu, yang sering komplain justru dari pihak advertiser. Mereka lebih suka jika review itu tidak diberi embel-embel jika itu review, biar terkesan posting biasa. Kita lihat saja, sanggupkah ia teguh dengan prinsipnya dan bergesekan dengan perusahaan raksasa sebesar Google yang masih dijadikan rujukan (khususnya PR) untuk para advertiser paid review. Nah disclosure itu jika diminta, bisa dibuat dalam satu halaman khusus yang isinya menjelaskan keterangan itu, bisa dipasang linknya di halaman depan, tapi ada juga yang hanya meminta di halaman posting. Saran saya, karena ada yang meminta, ada yang tidak, maka anda siapkan saja halaman disclosure itu, dan jika sewaktu-waktu ada yang minta, bisa dipasangkan linknya di bawah posting review. Contohnya, bisa lihat di blog saya ini
- Selingi review dengan Non-posting review. Setiap posting review, minimal harus diselingi satu posting non review. Misalnya anda ada tawaran 3 review. Tidak bisa anda langsung memostingnya 3 review itu secara berurutan, tapi harus diselingi minimal dua posting non review. Review 1 - non review - review 2 - non review - review 3.
- Menambahkan Blog dalam satu akun. Jika anda ingin menambahkan blog dalam akun anda, minimal anda harus membuat review sebanyak 10 review, baru anda bisa menambahkan blog lagi dalam akun anda. Masalanya, jika blog pertama yang anda daftarkan PR-nya rendah, untuk sampai bisa ke-10 butuh waktu yang agak lama. Apalagi jika anda tak rajin-rajin mengecek tawaran review, karena “opportunity” di payperpost bisa muncul kapan saja.
- Mengambil Tawaran Review. Anda klik tab/menu “Open Opportunities”. Akan ada tawaran review, dengan blok warna abu-abu (grey), merah muda, putih dan hijau muda. Tawaran review dari $5 sampai ada yang ratusan $$$. Yang bisa anda ambil adalah opportunity review yang diblok dengan warna hijau atau putih. Nanti anda akan diminta menjawab pertanyaan. Misal, apa warna langit, berapa harga permen perstauannya jika si A mendapatkan $100 untuk 100 permen (tentu saja pertanyaan dalam bahasa Inggris dan anda juga harus menjawabnya dengan bahasa Inggris pula).
Kelebihan dan kekurangan payperpost
Tulisan ini saya buat untuk menanggapi diskusi seputar payperpost di forum Bisnismu. Dari sekian program paid review, saya beri skor tertinggi untuk payperpost (PPP). Beberapa alasan, PPP dikelola secara profesional, tim support sangat membantu. Selain itu, blogger punya posisi tawar karena tidak seperti paid review pada umumnya, PPP memberi keleluasaan blogger untuk menulis review dengan tone yang netral. Tidak banyak link yang diminta. Yang terakhir penting, karena banyaknya link yang diminta adveriser akan menguntungkan mereka, tapi tak menguntungkan di kita. Blog kita akan semakin mudah terdeteksi memuat paid content.
Yang masih menjadi perdebatan adalah, blogger diminta mencantumkan keterangan blognya, bahwa yang bersangkutan juga memuat paid review/content dalam blognya. Di satu sisi tindakan ini dinilai sangat konyol karena dengan mencantumkan “disclosure policy” akan menelanjangi sebuah blog telah memuat paid review/content yang amat dibenci oleh google, sementara pihak lain justru menghindari hal ini untuk menghilangkan jejak crawl google atas paid content yang bisa berakibat fatal: pengurangan page rank.
Saya pribadi memberi respon positif. Kenapa harus ditutup-tutupi jika kita memang mendapatkan penghasilan dari paid review. Fair saja kalau memang kita juga memuat paid content.
Tapi tak perlu khawatir, karena PPP juga membuat kebijakan bahwa setiap review harus diselingi menimal satu posting nonreview. Di satu sisi ini akan melelahkan kita karena juga harus menyiapkan posting nonreview. Tapi cara ini sebenarnya justru akan menghindarkan blog kita dari pengurangan page rank. Dari pengalaman saya selama ikutan PPP, blog saya yang saya khususkan untuk program paid review yang satu ini aman-aman saja. Saya menduga, PPP menerapkan peraturan yang ketat atas advertiser mereka, dan mereka menyaring advertiser sehingga link-link yang kita pasang akan aman, setidaknya di mata search engine.
Saya sangat menyesal, salah satu blog saya yang memiliki pr 4 yang sebelumnya saya jaga dan saya khususkan untuk PPP, karena tergoda iming-iming mudahnya dan ramainya tawaran di blogvertise, saya buat beberapa review untuk blogvertise. Entah ini apa kebetulan, atau memang link-link di blogvertise memang membahayakan. Tapi, hampir lebih dari 4 bulan saya di ppp, pr saya ajeg 4, dan baru buat 10an review untuk blogvertise, blog saya dihajar langsung ke pr 0.
PPP sebenarnya tidak meminta persyaratan yang neko-neko. Banyak yang ditolak saat mendaftarkan blognya, bukan karena tidak memiliki pr yang tinggi, tapi karena content blog tidak original. blog saya yang pertama diapprove malah PR 0. Memang sih, tarif reviewnya tak akan segede dan serame jika PR blog kita tinggi. Dan setelah menunggu hampir 2 bulan saya posting 10 review, dan dengan 10 review ini kita bisa menambahkan blog, saya tambahkan blog saya yang pr 4, dengan saya permak 10-an artikel terakhirnya, langsung diapprove dan langsung dapat tawaran review membludak sampai-sampai saya kuwalahan.
Tapi pesta itu agaknya kini mulai redup. Tiga blog saya di ppp kini 2 pr 0, dan 1 pr 2. tapi saya masih berminat dan sangat berminat untuk menekuni PPP. Saya percaya mereka akan berumur panjang karena didukung manajemen dan sistem kerja yang bagus.
Selain ppp ada banyak. blogvertise, sponsoredreview, reviewme, smorty, snapbomb, bloggerwave, buyblogreview dll…. untuk pemula, atau blog yang masih minim pr dan traffic bisa daftar sponsoredreview… lumayan, mereka tidak menuntut standar yang tinggi, approval dilakukan oleh sistem, tidak manual, dan bayaran tiap 2 minggu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar