Jumat, 18 Desember 2009

sinopsis vs resensi

Yang perlu diperhatikan dalam membuat sinopsis adalah mencantumkan Judul Asli, Penulis, Penerbit, Tahun Terbit dan Cetakan keberapa.

Berikut ini contoh sinopsis :

Judul : Kisah-Kisah al-Qur'an Untuk Pemula

Judul Asli :Qishash al-Qur'an al-Karm Li an-Nasy`

Penulis : Dr Ahmas Hasan Shubhi

Penerbit : Darul Hadits Cairo

Tahun Terbit: 2005

Cetakan : Pertama

Tema : Kisah dari al-Qur'am

Jumlah Hal : 328

Cover : Luxs Cover

Ukuran : 20 x 14,50

Ket. : Merupakan seri lanjutan dari Kisah-Kisah Para Nabi Untuk Anak karangan penulis

Segmentasi : Umum

Sinopsis :

Kehidupan di zaman sekarang tidak bisa lepas begitu saja dari kejadian di masa lalu. Pada zaman lalu banyak kisah yang bisa dijadikan teladan untuk meniti kehidupan di hari mendatang. Sayangnya banyak kisah-kisah tersebut sumbernya tidak jelas bahkan ada yang berupa dongeng ataupun sekedar takhayul. Hal ini sedikit banyak akan berpengaruh negatif bagi perkembangan masyarakat terutama anak-anak yang belum bisa membedakan dengan baik antara yang benar dan yang salah.

Oleh karenanya buku ini hadir sebagai solusi bagi setiap keluarga muslim untuk membuka kembali kisah-kisah yang diceritakan dalam al-Qur'an. Seluruh kisah yang diceritakan dalam buku ini bersumber dari al-Qur'an, Kemudian dikisahkan kembali oleh penulis dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami oleh kalangan umum. Dengan demikian akan meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap al-Qur'an karena ternyata dalam al-Qur'an terdapat kisah-kisah yang menarik dan dapat dijadikan suri tauladan dalam menempuh kehidupan.

Buku ini merupakan seri lanjutan dari buku penelis sebelumnya yang berjudul Kisah Para Nabi. Buku ini layak dimiliki oleh setiap keluarga karena selain bahasanya yang mudah dicerna juga di dalamnya terdapat mutSinopsis novel adalah ringkasan cerita novel. Ringkasan novel adalah bentuk pemendekan dari sebuah novel dengan tetap memperhatikan unsur-unsur intrinsik novel tersebut. membuat Sinopsis merupakan suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan (novel) yang panjang dalam bentuk yang singkat.

Dalam sinopsis, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, dan penjelasan-penjelasan dihilangkan, tetapi tetap mempertahankan isi dan gagasan umum pegarangnya.

Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya dua atau tiga halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang karangan asli.

[sunting] Langkah-langkah membuat sinopsis

* Membaca naskah asli terdahulu untuk mengetahui kesan umum penulis.

* Mencatat gagasan utama dengan menggaris bawahi gagasan - gagasan yang penting.

* Menulis ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan utama sebagaimana dicatat pada langkah ke 2. Kita bgunakan kalimat yang padat, efektif, dan menarik untuk merangkaijalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan karangan asli.

* Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis isi atau dicari garis besarnya saja.

* Ringkasan / sinopsis novel tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi dari keseluruhan novel.

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Sinopsis_novel"

iara-mutiara kehidupan yang teramat berharga.

Sinopsis atau synopsis berasal dari kata synopical yang artinya ringkas. Berdasarkan asal kata tersebut, sinopsis diartikan: ringkasan suatu materi tulisan yang panjang (baik fiksi maupun non-fiksi) dan sinopsis itu sendiri ditulis dalam bentuk narasi.

Sinopsis terdiri dari dua versi, yaitu (1) sinopsis yang ditulis untuk meringkas karya yang sudah ada atau sudah ditulis secara lengkap dan (2) sinopsis yang yang ditulis untuk persiapan menulis suatu gagasan yang akan dituangkan dalam bentuk fiksi maupun non-fiksi.

Tulisan berikut ini akan membahas secara singkat stategi menulis synopsis dua versi untuk materi yang berbentuk fiksi yang telah menjadi suatu karya maupun yang masih berupa ide atau gagasan.

Salah Kaprah
Ada pihak yang beranggapan bahwa sinopsis itu hanya meringkas karya yang sudah ada atau buku yang yang sudah terbit. Padahal ada versi lainnya, yaitu ringkasan sebuah ide atau gagasan untuk direalisasi menjadi sebuah karya yang utuh.

Siapa pun yang ingin menjadi penulis maupun pengarang buku dan menjual karyanya ke penerbit, harus punya kemampuan menulis sinopsis. Demikian pula bagi penulis skenario yang ingin menjual karyanya ke produser. Karena sinopsis merupakan sellingpoint (nilai jual) suatu karya untuk dipertimbangkan oleh pihak-pihak yang akan membelinya (naskah buku dibeli oleh penerbit, skenario dibeli oleh produser film).

Biasanya, pihak penerbit akan menggunakan sinopsis sebagai blurd on the backcover. Blurd adalah pujian atau uraian singkat isi buku sebagai iklan, agar diminati pembaca. Bagi produser film, blurd akan dikutip untuk diterbitkan dalam bentuk poster yang disertai ilustrasi bagian adegan film yang paling menarik dijadikan iklan agar film tersebut dibanjiri penonton.

Di luar negeri, khususnya di AS, Eropa dan Australia, menawarkan sinopsis merupakan hal yang lazim bagi para penulis.Penawaran tersebut ditujukan kepada para agen (syndicate) naskah yang nantinya akan menjual karya para penulis kepada penerbit. Di Indonesia setahu saya, belum ada agen professional meskipun ada suatu lembaga yang menamakan usahanya sebagai ‘bank naskah’. Itulah sebabnya, para penulis maupun pengarang Indonesia menjual karya mereka langsung ke penerbit tanpa melalui syndicate.

Sebaliknya, bila Anda menulis sinopsis bacaan (buku) yang telah terbit, juga harus mengandung selling-point, agar banyak dibaca orang. Karena sinopsis tidak sekadar ringkasan, melainkan juga penjelasan yang informatif.

Dasar-Dasar Menulis Sinopsis
Berikut ini strategi menulis sinopsis sebuah karya dan menulis sinopsis sebuah ide atau gagasan:

Menulis Sinopsis Sebuah Karya
1. Membaca dengan seksama karya yang akan dibuat sinopsis
2. Ambil intisari (extract/substance) karya yang dibaca untuk dijadikan inti ringkasan
3. Tulis dengan bahasa yang mengalir (khas Anda) seperti sedang mendongeng
4. Menulis sinopsis adalah melakukan retold (menceritakan kembali)
5.
Sinopsis sebuah buku idealnya antara 500 – 1.000 kata roman, komidi, criminal, horror dsb (Jangan Bertele-tele)
6. Perlu ilustrasi (cover buku)
7. Dipublikasi di media-massa / untuk umum
8.
Tidak mencantumkan biodata penulis
9. Sinopsis bukan resensi

Menulis Sinopsi Ide/Gagasan
1. Menulis plot-plot ide/gagasan yang akan ditulis sebagai selling-point
2. Tegaskan, target – sasaran ide
3. Tulis dengan gaya tulisan Promosi yang bersifat merayu agar pihak penerbit /produser tertarik membelinya untuk diterbitkan/ diproduksi
4. Tonjolkan dengan jelas, apa yang akan dijual: cinta, parodi, satire, roman, komidi, criminal, horror dsb
5. Panjang sinopsis 750 – 1.500 kata
6. Tulisan dibuka dengan trigger – sebagai daya tarik
7. Mencantumakan biodata penulis/pengarang sebagai selling point
8. Sinopsis ini sebagai cikal bakal karya yang akan ditulis/dikembangkan

Bukan Hasil Browsing
Bila Anda akan menulis sinopsis sebuah karya, tidak mungkin akan terwujud dengan baik apabila hanya mengandalkan sistem browsing pada waktu membaca karya tersebut. Yang benar adalah: (1) Membaca materi dengan seksama dan penuh konsentrasi; (2)Menyediakan waktu khusus untuk membaca; (3) Membaca dalam kondisi rileks – tanpa tekanan; (4) Pahami materi; (5) Pikirkan sinopsis yang akan ditulis siapa pembacanya? dan ; (6) Tulis sinopsis dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca.

Sinopsis untuk ‘menjual’ ide atau gagasan, juga memerlukan konsentrasi yang serius agar dapat menonjolkan butir-butir selling-point. Untuik itu perlu: (1) Pemetaan materi yang akan dijual: siapa sasarannya?; (2) Sinopsis yang telah ditulis perlu disertai lembar-lembar presentasi detail gagasan sebagai pendukungnya; (3) Siap menerima kritikan dan melakukan revisi (apabila d i a n g g a p p e r l u o l e h penerbit/produser) bahkan mungkin merombak (re-writing); (4) Mempertimbangkan segi ekonomi (full-commercial atau flexible?) dan (5) Siap berbicara untuk mempresentasikan sinopsis.*

Sumber: Tabloid Rayakultura Edisi January 2008

Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.

Seorang penulis resensi (pertimbangan buku) bertolak dari tujuan untuk membantu para pembaca dalam menentukan perlu tidaknya membaca sebuah buku tertentu atau perlu tidaknya menikmati suatu hasil karya seni.
Hasil karya seni misalnya: drama, film, sinetron, sebuah pementasan, dst.

Resensi harus disesuaikan dengan selera pembaca. Oleh karena itu resensi yang dimuat melalui sebuah majalah mungkin tidak sama dengan yang disiarkan oleh majalah lain. Resensi juga harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan para pembacanya. Pembaca merupakan orang-orang yang akan dihadapi secara langsung oleh penulis resensi.

Untuk memberi pertimbangan atau penilaian secara objektif atas sebuah hasil karya atau buku, penulis resensi harus memperhatikan dua faktor:
1.Penulis resensi harus memahami sepenuhnya tujuan pengarang buku.
Hal ini dapat dilihat dari Kata Pengantar.

2.Penulis resensi harus menyadari sepenuhnya apa maksudnya membuat resensi.

Adapun struktur dari resensi adalah sebagai berikut:
1.Tema resensi
Tujuannya untuk menarik pembaca

2.Deskripsi isi buku
Dengan deskripsi, pembaca yang belum tahu, dapat memperoleh gambaran tentang isi buku tersebut. Deskripsi buku tidak hanya terdisri dari isi buku, melainkan juga identitasnya.
Antara lain: penerbit, tahun terbit, tempat terbit, tebal buku, format (ukuran), dan harga.
Penulis resensi juga dapat memperkenalkan pengarang/penulis bukunya, missal: nama, ketenarannya, dan buku atau karyanya.

3.Jenis buku
Penulis resensi juga harus mencantumkan jenis buku tersebut, baik secara eksplisit maupun implisit.

4.Keunggulan dan kekurangan buku
Untuk menentukan keunggulan dan kekurangan buku, dapat dilihat berdasarkan:
a.Organisasi (kerangka)
b.Isi -> apakah sudah jelas/tuntas, ada uraian/contoh tidak, berikut pembahasannya.
c.Teknik -> perwajahan (lay-out), kebersihan, pencetakan kata-katanya, tanda baca, dst.

5.Nilai buku
Penulis resensi juga harus memberikan sugesti kepada pembaca, apakah buku tersebut layak dibaca atau tidak. Tetapi penilaian yang diberikan harus objektif.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar