Sabtu, 08 Agustus 2009

Perilaku Konsumen dan Perilaku Produsen juga Pasar

Ekonomi

A. Perilaku Konsumen dan Perilaku Produsen

1. Pengertian Konsumsi

Konsumsi menurut ekonomi diartikan sebagai kegiatan manusia mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur angsur maupun sekaligus habis.

2. Tujuan Konsumsi

Kegiatan konsumsi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup atau untuk memperoleh kepuasan setinggi – tingginya dan untuk mencapai tingkat kemakmuran.

3. Utilitas Barang dan Jasa

a) Barang dan Jasa

Di dalam teori ekonomi, benda – benda yang dapat dipakai oleh untuk memenuhi kebutuhan manusia disebut barang. Barang dibedakan berdasarkan ketersediaannya , berdasarkan ketersediaannya barang dapat dibedakan menjadi barang ekonomi dan barang non ekonomi. Contoh barang ekonomi: televisi, komputer, sepatu, dll. Contoh barang non ekonomi: air laut, air sungai, cahaya matahari, dll. Selain menurut ketersediaannya, ada juga menurut daya tahan, kegunaan, jaminan, proses pembuatan dan hubungannya dengan benda lainnya.

b) Utilitas Barang dan Jasa

Merupakan kegunaan barang dan jasa. Kegunaannya dibagi 5,yaitu:

  1. Time utility ( merupakan kegunaan karena waktu.)
  2. Place utility ( merupakan kegunaan karena tempat.)
  3. Form utility ( merupakan kegunaan karena bentuk.)
  4. Ownersheep utility ( merupakan kegunaan menurut kepemilikan.)
  5. Element utility ( merupakan kegunaan menurut unsur.)

4. Nilai barang dan Jasa

Barang dan jasa mempunyai nilai, nilai itu dibedakan menjadi dua, yaitu:

Nilai Pakai

Nilai pakai objektif: kemampuan barang untuk memenuhi kebutuhan banyak orang, contoh: jembatan, jalan layang, dll

Nilai pakai subjektif: kemampuan barang untuk memenuhi kebutuhan satu orang saja / pribadi, contoh: pensil, pulpen, dll.

Nilai Tukar

Nilai tukar objektif : kemampuan barang / jasa untuk ditukar dengan benda lain tanpa terpengaruhi unsur psikologis.

Nilai tukar subjektif: kemampuan barang / jasa untuk ditukar dengan benda lain dengan dipengaruhi oleh unsur psikologis.

5. Teori Nilai

a. Teori nilai objektif: teori nilai menurut Adam Smith, David Ricardo, Teori Karl Marx, Teori Carey, Humme dan Locke.

b. Teori nilai subjektif: teori nilai menurut Gossen I dan II, teori subjektif dari Carlmenger.

B. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen dipengaruhi beberapa faktor:

  1. Kepuasan konsumen terhadap produksi (dipengaruhi kebutuhan, masa lalu, teman, iklan / pemasaran.
  2. Karakteristik produk yang diinginkan konsumen.
  3. Pengeluaran untuk konsumsi. (dipengaruhi selera, pendapatan, kebiasaan, distribusi, dan lingkungan.

C. Perilaku Produksi dalanm kehidupan sehari - hari

  1. Arti produksi adalah suatu barang / jasa yang dihasilkan produsen.

Produksi dibagi 2 (dua), yaitu produksi yang dapat menghasilkan suatu barang baru, contoh produksi makanan, minuman, dll dan produksi dan produksi yang hanya untuk menambah nilai guna dari suatu barang / jasa, contoh pemahat, pengrajin kerajinan, dll.

  1. Tujuan produksi adalah untuk memperbanyak jumlah barang atau jasa, juga menghasilkannya, memenuhi kebutuhan, mengganti barang yang rusak (aus), memenuhi pasar negeri dan internasional, juaga untuk mendapatkan keuntungan dan kemakmuran.
  2. Proses produksi adalah kegiatan melalui tahapan – tahapan tertentu untuk menghasilkan atau menambah manfaat barang atau jasa, dalam proses ini dapat menghasilkan produk barang dan jasa.
  3. Faktor produksi dalah semua unsur yang menopangusaha penciptaan nilai atau usaha untuk memperbesarkan nilai kegunaan dari barang atau jasa. Faktor produksi dibagi empat (4),yaitu: faktor tanah(lahan)/SDA, faktor tenaga kerja,, faktor modal, faktor skill kewirausahaan. Pada faktor modal dibagi lima (5), yaitu: menurut jenisnya (contoh modal barang, uang, properti), menurut bentuknya (contoh modal nyata dan abstrak), menurut sifatnya (contoh modal tetap, lancar), menurut funginya (contoh modal masyarakat, perseorangan), menurut risiko (contoh modal asing dan sendiri). Dalam perkembangannya faktor modal dibagi empat (4), yaitu tingkat tradisional, sederhana, madya, modern.pada fakto skill kewirausahaan dibagi tiga (3), yaitu managerial skill, technical skill, organization skill.perilaku produsen yang mengutamakan rakyat, yaitu memberi untung, sumbangan sosial, saling percaya, hormat aturan dan alam, menghindari operasi – operasi yang tidak etis

Bentuk – Bentuk Pasar

Pengertian dan Fungsi Pasar

Pasar adalah suatu mekanisme yang mempertemukan pembeli (konsumen) dengan penjual (produsen) sehingga bisa berinteraksi untuk membentuk suatu kesepakatan harga jual

Pasar berfungsi menentukan nilai, mengorganisasikan produksi dan menditribusikan produk

Struktur Pasar

Struktur pasar adalah keadaan penting suatu pasar, misalnya jumlah perusahaan,keseragaman produk antar perusahaan, kemudahan keluar – masuk pasar, dan bentuk persaingan

Struktur pasar dapat dibagi menjadi persaingan sempurna dan persaingan tidak sempurna

Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition)

Pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran yang ditandai oleh jumlah produsen dan konsumen sangat banyak dan hampir tidak terbatas. Ciri – ciri pokok pasar persaingan sempurna adalah sebagai berikut.

Banyak Penjual dan Pembeli

Produk – produk homogen

Pasar yang bebas dimasuki dan ditinggalkan

Konsumen mengetahui kondisi pasar

Faktor – faktor produksi bergerak bebas

Tidak ada campur tangan pemerintah

Konsekuensi dan ciri – ciri persaingan sempurna adalah sebagai berikut.

Masing – masing penjual hanya berperan sebagai price taker (penerima harga)

Produsen tidak perlu bersaing satu sama lain karena adanya homogenitas produk dan banyaknya produsen

Barang yang ditawarkan penjual akan laku berapa pun jumlahnya tanpa mengalami penurunan harga

Kebaikan pasar persaingan sempurna

Pada pasar persaingan sempurna tidak nampak kegiatan saling menyaingi antar penjual

Penjual tidak mungkin mengadakan persaingan harga dengan maksud dengan maksud merebut pasar karena harga adalah suatu yang harus diterima masing – masing produsen.

Barang yang ditawarkan penjual akan laku berapapun jumlahnya tanpa mengalami penurunan harga

Kelemahan-kelemahan Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna sulit dijumpai, sebab:

Homogenitas barang adalh syarat yang sulit dilaksankan sebab konsumen lebih sering datang ke pasar yang heterogen

Harga tidak dapat ditawar-tawar lagi, bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah masih menghendaki adu tawar tentang disesuaikan dengan daya beli

Keuntungan maksimum yang diperoleh pedagang sudah dapat diprediksi sejak awal

Black Market (pasar gelap) dapat muncul sewaktu-waktu.

Pasar Persaingan Tidak sempurna (imperfect market competition)

Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar yang jumlah penjual dan pembeli tidak sebanding atau tidak seimbang. Bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna adalah sebagai berikut.

Monopoli

Oligopoli

Monopolistik

Monosponi

Oligosponi

Monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran yang ditandai oleh hanya ada satu penjual/produsen di pasar berhadapan dengan permintaan seluruh pembeli/konsumen.

Kurva permintaan pasar sekaligus akan merupakan kurva permintaan yang dihadapi oleh penjual monopoli (monopolis) tersebut.

Pada kurva permintaan pasar, kurva penerimaan (AR) dan kurva penerimaan marginal (MR) dapat dengan mudah ditentukan. Akan tetapi, MR lebih rendah dari harganya sebab monopolis harus menurunkan harga yang diberikan untuk semua unit agar unit tambahan dapat terjual.

Pasar Oligopoli

Pasar oligolopi adalah suatu bentuk interaksi permintaan dengan penawaran dimana terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar

Ciri-ciri Pasar Oligolopi

Terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar

Barang yang diperjualbelikan dapat homogen dapat pula berbeda corak

Terdapat halangan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk ke dalam pasar

Macam-macam Oligopoli

Oligopoli murni (pure oligopoly)yang ditandai beberapa perusahaan menjual produk homogen

Oligopoli dengan pembedaan (differentiated olygopoly) yang ditandai beberapa perusahaan menjual produk yang dapat di bedakan

Pasar Persaingan Monopolistik

Pasar persaingan monopolistik adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana terdapat sejumlah besar penjual/produsen yang menawarkan barang yyang sama, namun masing-masing memiliki ciri-ciri khusus

Terdapat banyak penjual/produsen di pasar

Barang yang diperjualbeliikan merupakan differentiated product

Para penjual memiliki kekuatan monopolis atas barang produksinya sendiri

Untuk memenangkan persaingan setiap penjual/produsen aktif melakukan promosi/iklan

Pasar Monopsoni

Pasar monopsoni adalah suatu bentuk pasar yang dikuasai oleh satu orang /badan/lembaga pembeli dengan penawaran dari sejumlah penjual/produsen

Pasar Oligopsoni

Pasar Oligopsoni adalah suatu bentuk pasar yang dikuasai oleh lebih dari dua orang pembeli dengan penawaran dari sejumlah penjual/produsen

Elastisitas penawaran

Dalam ilmu ekonomi, elastisitas penawaran didefinisikan sebagai ukuran kepekaan jumlah penawaran suatu barang dengan harga barang itu sendiri. Elastisitas penawaran mengukur persentase perubahan jumlah penawaran yang terjadi akibat persentase perubahan harga. Sebagai contoh, jika harga sebuah barang naik 10%, jumlah penawarannya naik 20%, maka koefesien elastisitas permintaannya adalah 20%/10% = 2. (Case & Fair, 1999: 119). Jumlah barang yang ditawarkan, dalam jangka pendek, berbeda dengan jumlah barang yang diproduksi, karena sebuah perusahaan biasanya tidak langsung menawarkan semua produknya ke konsumen, melainkan menyimpan sebagian produknya untuk dijual dikemudian hari (atau biasa disebut sebagai stok barang). Meskipun demikian, dalam jangka panjang, jumlah barang yang ditawarkan dianggap sama dengan jumlah barang yang diproduksi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar