Jumat, 10 Juli 2009

proses pembentukan mutiara part 2

Mutiara hasil budidaya

Sebelum kegiatan operasi, kerang mutiara jauh hari sebelumnya sudah mengalami proses yang disebut weakening (membuat kerang mutiara menjadi lemah). Proses ini biasanya dari 2 minggu sampai sebulan tergantung jenis dari kerang mutiara. Proses ini dimaksudkan supaya kerang mutiara akan akan mengalami stress dan memasuki fase reproduksi dengan cepat sehingga apabila operasi dilaksanakan gonadnya sudah kosong. Bila gonad dalam keadaan penuh maka kegiatan operasi akan menyulitkan dan bahkan banyak mengalami kegagalan. Proses weakening ini bisa dengan menutup kerang mutiara dengan sarung yang berpori sangat kecil sehingga partikel makanan tersaring atau bahkan kerang mutiaranya ditumpuk bersama kemudian dibungkus dengan sarung berpori kecil. Dalam kondisi ini, kerang mutiara masih bisa bertahan hidup walau makanan dalam partikel yang lebih besar sudah tak ada lagi. Setelah proses ini, kerang mutiara diangkat ke darat (bila operasi dilaksanakan di darat) dan mengalami proses weakening lanjutan di dalam tanki. Mereka ditumpuk bersama sehingga mereka makin lemah akibat konsumsi makanan dan oksigen yang rendah. Bila operasi dilakukan tanpa proses ini, kerang mutiara masih sangat kuat untuk menendang keluar nucleus yang dimasukkan ke dalam gonadnya. Bahkan untuk jenis kerang terbesar P. Maxima, otot mereka sangat kuat bila tak melewati proses weakening sehingga cangkangnya sangat susah dibuka. Pada saat-saat tertentu air dikeluarkan dari tanki sehingga memaksa kerang untuk membuka cangkangnya. Saat kerang membuka cangkang peg (pengganjal) disisipkan diantara kedua cangkang kemudian kerang siap dioperasi. Pada saat tanpa air, kerang akan membuka cangkang sementara mantelnya akan tertarik ke dalam. Hal ini memudahkan kegiatan pegging karena saat ditutupi air kerang akan membuka cangkang namun bagian tepinya akan tertutup mantel, akibatnya apabila dilakukan pengganjalan maka peg akan melukai mantel kerang.

Mutiara hasil budidaya menggunakan prinsip terbentuknya mutiara alami dengan sebuah nucleus sebagai dasar terbentuknya mutiara. Seorang teknisi terlatih akan menyiapkan inti mutiara yang biasanya bulat dan berasal dari cangkang kerang lain dan potongan mantel atau disebut juga saibo yang diambil dari kerang mutiara lain. Pemilihan donor ini mempertimbangkan warna dan kualitas nacre Mother of Pearl-nya (yang terdapat pada bagian sisi dalam cangkang kerang). Awalnya sang teknisi akan membunuh kerang donor dengan hati-hati agar supaya tak menyentuh mantelnya. Bila mantelnya tersentuh, maka mantel akan berkeriput akibat reaksi dari si kerang. Membunuh kerang donor dilakukan dengan menyisipkan pisau di antara dua cangkang dan memotong otot aduktor dari kerang donor. Saat terbelah, kerang didiamkan sampai benar-benar mati sehingga saat bagian mantelnya disentuh dia tak bereaksi lagi. Selanjutnya dipotonglah bagian mantel yang menempel pada kedua cangkang dan mantel tersebutpun dipotong lagi kecil-kecil (kira-kira 3 x 3 mm). Bagian mantel yang dipersiapkan untuk penyisipan disebut saibo, sehingga kerang donor disebut juga kerang saibo. Saat operasi penyisipan, kerang penerima sudah dipegging (ditempatkan pasak antara kedua cangkang). Kerang penerima ini ditempatkan sedemikian rupa agar mudah dioperasi. Shell opener bertugas untuk membuka cangkang lebar-lebar, kemudian teknisi akan mengiris tipis bagian antara gonad dan kaki dari kerang sebagai tempat masuknya inti dan saibo. Ukuran Intipun dipilih sesuai dengan ukuran gonad. Setelah itu intipun dimasukkan se dalam-dalamnya ke dalam gonad kemudian disusul dengan satu lembar saibo. Lembar saibo ini ditempatkan sedemikian rupa agar melekat di inti dengan bagian ectoderm (yang berisi epithelium penghasil nacre) menghadap inti. Karena bila terbalik maka kemungkinan terbentuk mutiara bulat sangat kecil. Setelah itu kerangpun ditempatkan ke keranjang atau panel dan akhirnya dikembalikan ke laut. Teknik operasi dan pasca operasi bervariasi setiap perusahaan mutiara. Pada prinsipnya, dengan menerapkan teknik-teknik tertentu, kerang mutiara tak akan ”menendang” keluar inti yang disisip dan akhirnya bisa menghasilkan mutiara bulat yang berkualitas baik. Proses pemilihan kerang untuk penerima/penghasil mutiara juga mempertimbangkan umur kerang dan masa reproduksinya. Bila kerang dalam masa reproduksi maka gonadnya akan penuh, sehingga dianggap tak cocok untuk disisipkan inti. Kemampuan teknisi akan menentukan kualitas mutiara yang dihasilkan nanti.

Bagaimana
Mengubah Masalah
Menjadi Mutiara

Sebutir mutiara yang berkilauan selain sering digunakan sebagai perhiasan, juga digunakan untuk campuran kosmetik dan juga cat. Butir mutiara yang indah dihasilkan oleh kerang mutiara melalui suatu proses yang menyakitkan dan dalam kurun waktu yang panjang, yaitu selama dua sampai empat tahun, bahkan sampai tujuh tahun.

Pembentukan mutiara alami bukan karena masuknya pasir seperti anggapan banyak orang. Di habitatnya, kerang ini hidup di dasar laut yang dipenuhi pasir sehingga akan sangat banyak pasir yang masuk. Akan tetapi seberapa banyakpun pasir yang masuk, kerang akan dapat mengeluarkannya kembali tanpa efek apapun.

Proses pembentukan mutiara sebenarnya diawali dengan masuknya suatu organisme parasit yang dapat menembus kulit kerang. Bentuk parasit ini seperti cacing pengebor yang dapat menembus melalui dinding kulit kerang. Pada saat parasit ini mulai menembus dinding kerang, maka kerang akan mulai teriritasi. Untuk melindungi dirinya maka kerang akan mengeluarkan suatu lapisan berkilauan seperti lapisan pada dinding bagian dalam kulit kerang untuk membungkus parasit yang masuk. Proses pelapisan ini berlangsung terus menerus sehingga lama kelamaan akan terbentuk mutiara yang kita kenal.

Ada satu pelajaran yang sangat berharga dari proses pembentukan mutiara ini. Suatu penderitaan yang di alami oleh kerang mutiara selama bertahun-tahun dihadapi dengan kesabaran dan ketekunan yang tanpa henti, yang pada akhirnya menghasilkan sesuatu yang sangat indah dan berharga.

Sebagai orang percaya, dalam keseharian banyak sekali hal yang datang dalam kehidupan kita sebagai parasit pengganggu, kebanyakan kita akan mengeluh dan mengeluh sehingga tidak melihat mutiara yang berkilauan, dengan demikian kita gagal meyaksikan bahwa ada kuasa Tuhan yang sanggup mengubahkan segala masalah kita.

Kalau kerang mutiara dapat menyikapi gangguan yang ada dengan sikap positif yang kontinyu sehingga membuahkan sesuatu yang sangat indah dan berharga, maka kitapun harus mau belajar menghadapi segala sesuatunya dengan sikap yang sama. Kita bungkus semua masalah yang ada dengan doa, permohonan, dan pengucapan syukur maka Tuhan pasti mengubahkan semua masalah menjadi mutiara yang indah berkilauan dan berharga. Anda mau menemukan mutiara-mutiara dalam hidupmu? Mulailah menggantikan keluhan-keluhan dengan berdoa, memohon dan bersyukur kepada Tuhan. (PH)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar