Kamis, 09 Juli 2009

Kimia part 2

BAB 4

IKATAN KIMIA

· Definisi Ikatan Kimia

Adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara sebagai berikut :

a) atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron (serah terima elektron)

b) penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang berikatan

c) penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan

Ø Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah agar terjadi pencapaian kestabilan suatu unsur.

Ø Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari suatu atom/unsur yang terlibat.

Ø Salah 1 petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah adanya 1 golongan unsur yang stabil yaitu golongan VIIIA atau golongan 18 (gas mulia).

Ø Maka dari itu, dalam pembentukan ikatan kimia; atom-atom akan membentuk konfigurasi elektron seperti pada unsur gas mulia.

Ø Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak 8 (oktet) atau 2 (duplet, yaitu atom Helium).

Periode

Unsur

Nomor Atom

K

L

M

N

O

P

1

He

2

2

2

Ne

10

2

8

3

Ar

18

2

8

8

4

Kr

36

2

8

18

8

5

Xe

54

2

8

18

18

8

6

Rn

86

2

8

18

32

18

8

Ø Kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia terdekat dikenal dengan istilah Aturan Oktet

o Lambang Lewis

Adalah lambang atom yang dilengkapi dengan elektron valensinya.

· Lambang Lewis gas mulia menunjukkan 8 elektron valensi (4 pasang).

· Lambang Lewis unsur dari golongan lain menunjukkan adanya elektron tunggal (belum berpasangan).

Berdasarkan perubahan konfigurasi elektron yang terjadi pada pembentukan ikatan, maka ikatan kimia dibedakan menjadi 4 yaitu : ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinat / koordinasi / dativ dan ikatan logam.

1). Ikatan Ion ( elektrovalen )

  • Terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi kecil/rendah melepaskan elektron valensinya (membentuk kation) dan atom unsur lain yang mempunyai afinitas elektron besar/tinggi menangkap/menerima elektron tersebut (membentuk anion).
  • Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan gaya elektrostatis (sesuai hukum Coulomb).
  • Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam sedangkan unsur yang cenderung menerima elektron adalah unsur non logam.

Contoh 1 :

Ikatan antara dengan

Konfigurasi elektronnya :

= 2, 8, 1

= 2, 8, 7

§ Atom Na melepaskan 1 elektron valensinya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia.

§ Atom Cl menerima 1 elektron pada kulit terluarnya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia.

(2,8,1) (2,8)

(2,8,7) (2,8,8)

§ Antara ion Na+ dengan terjadi gaya tarik-menarik elektrostatis sehingga terbentuk senyawa ion NaCl.

Contoh 2 :

Ikatan antara Na dengan O

ü Supaya mencapai oktet, maka Na harus melepaskan 1 elektron menjadi kation Na+

(2,8,1) (2,8)

ü Supaya mencapai oktet, maka O harus menerima 2 elektron menjadi anion

(2,6) (2,8)

ü Reaksi yang terjadi :

(x2)

(x1)

+

2 Na + O 2 Na+ + Na2O

Contoh lain : senyawa MgCl2, AlF3 dan MgO

v Soal : Tentukan senyawa yang terbentuk dari :

1). Mg dengan F

2). Ca dengan Cl

3). K dengan O

Senyawa yang mempunyai ikatan ion antara lain :

a) Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan halogen (VIIA)

Contoh : NaF, KI, CsF

b) Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan oksigen (VIA)

Contoh : Na2S, Rb2S,Na2O

c) Golongan alkali tanah (IIA) dengan golongan oksigen (VIA)

Contoh : CaO, BaO, MgS

Sifat umum senyawa ionik :

1) Titik didih dan titik lelehnya tinggi

2) Keras, tetapi mudah patah

3) Penghantar panas yang baik

4) Lelehan maupun larutannya dapat menghantarkan listrik (elektrolit)

5) Larut dalam air

6) Tidak larut dalam pelarut/senyawa organik (misal : alkohol, eter, benzena)

2). Ikatan Kovalen

o Adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh 2 atom yang berikatan.

o Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).

o Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion.

o Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama.

o Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron).

Ada 3 jenis ikatan kovalen :

a). Ikatan Kovalen Tunggal

Contoh 1 :

ü Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom H membentuk molekul H2

ü Konfigurasi elektronnya :

= 1

ü Ke-2 atom H yang berikatan memerlukan 1 elektron tambahan agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil (sesuai dengan konfigurasi elektron He).

ü Untuk itu, ke-2 atom H saling meminjamkan 1 elektronnya sehingga terdapat sepasang elektron yang dipakai bersama.

Rumus struktur =

Rumus kimia = H2

Contoh 2 :

v Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom F membentuk molekul HF

v Konfigurasi elektronnya :

= 1

= 2, 7

v Atom H memiliki 1 elektron valensi sedangkan atom F memiliki 7 elektron valensi.

v Agar atom H dan F memiliki konfigurasi elektron yang stabil, maka atom H dan atom F masing-masing memerlukan 1 elektron tambahan (sesuai dengan konfigurasi elektron He dan Ne).

v Jadi, atom H dan F masing-masing meminjamkan 1 elektronnya untuk dipakai bersama.

Rumus struktur =

Rumus kimia = HF

v Soal :

Tuliskan pembentukan ikatan kovalen dari senyawa berikut :

( lengkapi dengan rumus struktur dan rumus kimianya )

1) Atom C dengan H membentuk molekul CH4

2) Atom H dengan O membentuk molekul H2O

3) Atom Br dengan Br membentuk molekul Br2




Tidak ada komentar:

Posting Komentar