Seputar kedatangan Miyabi (Bintang Film Porno Jepang) ke Indonesia
Posted by Admin | 11 October 2009
FPI: Kalau Miyabi berjilbab baru diterima
FRONT Pembela Islam (FPI) kembali melancarkan aksinya. Selepas salat Jumat siang kemarin (9/10), mereka menggelar demo menentang kedatangan Maria Ozawa atau Miyabi, di depan kantor Maxima, bilangan Sawah Besar, Jakarta Barat.
Enam orang perwakilan FPI, ditunjuk untuk bertemu dengan wakil Maxima guna melakukan dialog. Sementara itu, 500 anggota FPI berdemo sambil membawa spanduk bertuliskan ’Tolak Miyabi ke Indonesia’, Si Penghancur Moral Bangsa’ dan ’Jangan Jadikan Negeri Ini Sebagai Negara Terporno di Dunia’, di depan kantor itu.
Demo yang menarik perhatian masyarakat itu telah diamankan oleh sekitar 150 personel Polsek Sawah Besar, dan puluhan personel Polres Jakbar. Setelah sekitar 30 menit berada di dalam kantor Maxima untuk berdialog, perwakilan FPI keluar untuk menjawab pertanyaan wartawan.
’’Sampai saat ini, pihak Maxima belum bisa memutuskan mengenai kedatangan Miyabi. Katanya mereka masih ingin mengkaji terlebih dahulu. Tapi buat kita, apa pun alasannya, kita akan tetap menolak kedatangan Miyabi,’’ terang Habib Fachri, perwakilan dari FPI.
Habib menuturkan, Maxima mengulur waktu dengan alasan ingin menjadikan Miyabi sebagai sosok yang benar. Namun FPI menyangsikan Miyabi bisa bertobat dengan situasi seperti ini.
’’Yang kita ketahui, Miyabi itu di negaranya sudah menjadi ikon sebagai bintang film porno. Kalau memang dia ingin bertobat, ya mungkin dari sana dulu, mungkin dia masuk Islam, atau dia sudah menggunakan jilbab, baru kita bisa terima,’’ lanjutnya.
Walaupun kontroversi datangnya Miyabi untuk syuting film komedi terbaru produk Maxima, Menculik Miyabi, terus berlanjut, namun rupanya pembuatan film itu tidak terhambat. Ody Mulya sang produser menuturkan hal itu saat dihubungi melalui telepon.
Saat disinggung bagaimana pendapatnya jika FPI melarang kedatangan Miyabi, Ody dengan enteng berkata, ’’Apa urusannya? Orang film aja setuju, nggak ada larangan kok, jadi harus ada dasarnya,’’ tukasnya.
Terganggu
Meskipun produksi film yang ditulis Raditya Dika itu tetap berjalan, namun kedatangan Miyabi pun akhirnya menjadi suatu ketidakpastian. Apalagi, banyak pihak yang menolak kehadirannya di tanah air, seperti misalnya MUI dan FPI.
’’Lihat kondisi lah dan itu fleksibel. Jadi mungkin syutingnya bisa di Jepang, bisa di sini. Saya sih maunya di sini, di negeri sendiri. Saya bingung dan terganggu dengan adanya ini,’’ terang Ody, saat ditanya mengenai kedatangan Miyabi.
’’Ya kemungkinan kalau bisa datang ya datang, kalau enggak bisa ya udah. Yang pasti, syutingnya jalan terus. Kalau pun mungkin dia datang, saat premiere filmnya,’’ janji Ody.
Kontradiksi yang terus bergulir tentang rencana kedatangan Miyabi ke Tanah Air belum juga berakhir. Suara mendukung maupun kontra kerap terdengar.
Semisal Majelis Ulama Indonesia dan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Meutia Hatta, yang terang-terangan menolak. Sementara tidak sedikit juga kalangan entertainmen justru menanti kehadiran bintang porno Jepang itu.
Salah satu yang mendukung Miyabi ke Indonesia adalah Pandji Pragiwaksono. Menurut penyiar radio dan penyanyi hip hop itu, selama orang ini tidak melakukan pekerjaan yang dilarang pemerintah, maka tidak menjadi persoalan.
’’Dia kan datang sebagai kapasitas bukan berbuat sesuatu yang dilarang pemerintah, dan dia datang dari negara yang berbuat seperti itu dianggap legal. Jadi hitungannya dia bukan penjahat, karena kapasitasnya bukan melakukan itu. Jadi menurut saya nggak apa-apa dia datang,’’ urainya dalam sebuah kesempatan wawancara, belum lama ini.
Pandji pun mengibaratkan, Miyabi seperti dirinya pergi ke mancanegara namun mendapat halangan. ’’Ya kayak itu ibaratnya. Mungkin karena saya ganteng,’’ kata bapak satu anak ini tertawa lebar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar